Friday, June 20, 2014

soliloquy 2



soliloquy 2
Canda tawa itu masih terasa di sini
Tapi sepi mengikisnya setiap hari
Ombak itu kadang datang menggoda
Namun gelombangnya hampir tak terasa
Aku merindukan semuanya

Kemana kan kupergi
Sedang jalan pun dipenuhi sunyi
Kemana kan kucari
Sedang mentari pun enggan berbagi
Angin masih berhembus spoi
Memberikan keteduhan di hati
Meski perih terasa tertusuk duri
namun laut masih menampakkan birunya
memberikan warna dan pesonanya
seakan tak terjadi apa-apa

Thursday, June 19, 2014

Janji hati




Janji hati
Hentakan gelombang dan desiran angin itu masih terasa
menggoda dan mencumbu dalam setiap mimpi
Canda tawa itu selalu terngiang di telinga
Terasa renyah, menyapa dan bergelora
Janji itu masih kusimpan di sini
Dan hidup dalam jiwa nan abadi
Aku tak pernah berhenti berharap kepada-Nya
Untuk selalu menjaga dan memberimu cinta

Wednesday, June 18, 2014

Surga




Surga adalah impian 
Dimana aku dan kamu menikmati bersama
Dan kita tersenyum dengan sukacita 
Seirama musik yang kita mainkan
Kebahagiaan memenuhi hati kita 
Ini menyentuh kata-kata yang kita rangkaikan
Kita adalah pecinta, manis dan bahagia 
Surga adalah sesuatu yang mistis dan magis 
Dan tempat yang indah untuk tinggal bersama 
Aku pencinta yang mencintaimu
Biarkan aku menciummu dengan caraku

Dewa hati



Aku mencintaimu dengan sepenuh jiwaku
Kerna Jiwa tidak pernah berhenti atau lupa 
Kadang-kadang ketika terlelap, 
Aku bermimpi tentang kamu, dan ketika aku terjaga, 
Aku bertanya-tanya apakah kamu memiliki mimpi itu juga. 
Engkau selalu singgah di jiwaku 
Ketika kita terpisah seperti ini aku membayangkan
Engkau tersenyum ramah dengan pelukan membahana 
Aku tidak menyesal membiarkan perasaanku 
Dan tidak peduli kamu selalu ada di sisiku 
Aku berterima kasih kepada Tuhan 
Kerna telah mengirimkan engkau yang begitu berharga 
Jadi aku benar-benar dapat mengatakan bahwa kamu adalah Dewa dalam hidupku!

Senyum



Tersenyumlah Puan dan Tuan
Kerna laut masih setia mengalunkan ombaknya
Mentari masih setia memancarkan cayanya
embun pagi masih menyiramkan kesejukannya
Dan gunung yang di sana masih tegar menunggu kita

Puisi Hati



Seperti itulah hidup yang kita miliki

Pernahkah Kalian mengamati bunga
Disiram embun pagi
Penyebaran kelopak berwarna-warni
Seperti itulah hidup yang kita miliki

Pernahkan Kalian mendengarkan kicau burung di pagi hari
Dan jantung kalian  berdenyut dengan penuh irama
Seperti itulah hidup yang kita miliki

Seperti ini aku belajar mengikis sepi
Mengisi hari dengan sejuta arti
Bersama teriknya sang mentari
Hingga fajar menjemput pagi kembali

Aku tak lagi peduli

Kini atau nanti

Bagiku hidup harus berarti
Sebelum ajal menjemput nanti
Always spirit and cheer with you

Friday, June 13, 2014

Kuis UAS Bahasa Indonesia Agroekoteknologi

Selamat belajar



KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
FAKULTAS PERTANIAN
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Matakuliah                 : Bahasa Indonesia
Angkatan                    : 2013
Ruang                         : FP 3.7 dan
Hari/tanggal               : Rabu, 18 Juni 2014
Program Studi/Kelas  : Agroekoteknologi  (Kelas P dan  kelas S)


Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling benar

Thursday, June 12, 2014

JADIKAN SEMANGAT KELAHIRAN PANCASILA SEBAGAI SPIRIT PILPRES 2014






JADIKAN SEMANGAT KELAHIRAN PANCASILA SEBAGAI SPIRIT PILPRES 2014: Menuju Indonesia yang damai, mandiri,  dan bermartabat
Umi  Salamah
Akademisi dan Pengamat sosial poliitik

"YANG saya impi-impikan adalah kerukunan Pancasilais  dari segala suku-bangsa, segala agama, segala aliran politik, dan segala kepercayaan" --- Soekarno (Tavip, hal.42).

Implementasi nilai-nilai Pancasila selalu siap menjadi solusi problematika hidup Bangsa Indonesia
Negara kita adalah negara yang plural, multikultural, multi agama, dan multi suku, maka isu SARA dapat menjadi pemicu pemecah belah bangsa. Sejatinya, semangat memperingati lahirnya Pancasila tidak hanya sebatas tataran seremonial atau pun retorik saja, melainkan bagaimana kita mampu menghidupkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila secara seimbang, sehingga nilai-nilai idealistik Pancasila itu dapat seirama sejalan dengan nilai realistik yang ada di masyarakat kita. Oleh karena itu, sekecil apa pun tindakan yang dapat memicu perpecahan bangsa harus kita hindari dari bumi pertiwi ini, karena jelas bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.