Monday, December 19, 2016

Latihan UAS kuis 2

1.    Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling benar

1. Kutipan yang diolah sesuai dengan bahasa pengutip disebut …
     a. Kutipan langsung b. kutipan tidak langsung         c. kutipan plagiat

2. Informasi penting yang harus dicantumkan dalam kutipan, selain nama akhir pengarang  adalah …
     a. tahun                   b. halaman                   c. tahun dan halaman

3. Penulisan kutipan langsung yang kurang dari empat puluh kata adalah …
     a. menjorok ke dalam         b. dengan fon lebih kecil         c. dalam tanda kutip

Tuesday, October 18, 2016

UTS Latihan 2016

UTS Latihan 2016
Petunjuk:
1.      Bacalah doa terlebih dahulu!
2.      Bacalah dengan cermat setiap soal dan pilihlah satu jawaban yang paling benar!
3.      Anda boleh membuka buku atau catatan selama mengerjakan/Open book

Monday, June 13, 2016

Kuis 2 uas

Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling benar

1. Fungsi menulis kajian pustaka atau kajian teori dalam karya ilmiah kecuali
  a. dasar argumentasi              b. merumuskan judul               c. Dasar pemecahan masalah

2. Kutipan yang diolah sesuai dengan bahasa pengutip disebut …
      a. Kutipan langsung                b. kutipan tidak langsung    c. kutipan plagiat

3. Kutipan yang diambil sama persis dengan sumber aslinya disebut …
      a. Kutipan asli        b. kutipan tidak langsung         c. kutipan langsung

4. Penulisan kutipan langsung yang kurang dari empat puluh kata adalah …
      a. menjorok ke dalam        b. dengan fon lebih kecil         c. dalam tanda kutip

5. Kutipan yang berada dalam tanda kutip dimulai dengan huruf…
   a. kecil                      b. kapital          c. besar

Sunday, February 28, 2016

Artikel Surat Kabar Nasional Teropong: DPR Jangan Lagi Bikin Rusuh dan Gaduh....









DPR JANGAN HANYA BIKIN RUSUH DAN GADUH:

Optimalkan Peran Legislasimu untuk Kedaulatan Rakyat dan Negara (Bagian 1)


Umi Salamah
Akademisi dan Pengamat Sosial-Politik

penjajahan oleh partai-partai politik,
masih merajalela di dalam negara!
... elit politik tidak pernah memperjuangkan
sarana-sarana kemerdekaan rakyat.
Mereka hanya rusuh dan gaduh
memperjuangkan kedaulatan
golongan dan partainya sendiri.
Mereka hanya bergulat untuk posisi sendiri.
...Dengan picik
mereka mendaur-ulang
malapetaka bangsa dan negara
yang telah terjadi!
(W.S. Rendra, 1999)

Sejak rezim Orde Baru sampai saat ini, legislatif belum mampu memperjuangkan sarana-sarana kemerdekaan dan kedaulatan bagi rakyat. Mereka hanya rusuh dan gaduh (meminjam istilah W.S. Rendra) serta kehilangan fungsinya sebagai wakil rakyat. Undang-undang yang mereka hasilkan tidak untuk membela hak-hak rakyat, tetapi hanya untuk kepentingan pribadi, golongan, dan partainya saja. Sementara fungsi pengawasan, hanya menjadi sarana burgaining, yang ujung-ujungnya untuk mendapatkan “jatah tambahan” kesejahteraan.