Sunday, August 4, 2013

RPP 2013

Dalam kurikulum 2013 dan sebelumnya terdapat perbedaan dalam pembuatan RPP. Standar kompetensi dalam kurikulum sebelumnya diganti dengan KI (Kompetensi inti berisi kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa secara nasional, lebih sederhana, dan pengembangan karakternya sudah jelas). KD bersifat kontekstual sesuai dengan daerah dan sekolah. Contoh di bawah ini menunjukkan 4 KI dijabarkan menjadi 40 KD dalam 32 pertemuan. Ini salah satu bentuk RPP-nya dengan satu KD.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (1)

  1. Identitasa Sekolah                           : SMA Negeri 9 Malang
  2. Identitas Mata Pelajaran               : Sejarah Indonesia
  3.  Kelas/Peminatan/Semester           : X MS/IIS/IBB/I
  4. Materi Pokok                                    : Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia, sebelum  
                                                            mengenal tulisan.
            5.  Alokasi Waktu                                  : 2 mg x 2 jp


 
6.    Kompetensi Inti
a.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
b.      Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, renponsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
c.      Memahami, menerapkan , dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
d.      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
7.    Kompetensi Dasar
-        Memahami dan menerapkan konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah.
8.      Indikator
-        Menunjukkan nilai-nilai syukur terhadap Tuhan YME atas terciptanya peradaban awal di kepulauan Indonesia sebelum mengenal tulisan (praaksara)
-        Memiliki sikap tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran sejarah mengenai perbandingan pengertian praaksara dengan pengertian prasejarah, sehingga menemukan alasan mengapa menggunakan istilah praaksara lebih tepat.
-        Menunjukkan sikap tanggung jawab untuk memberi contoh konsep berpikir diakronis dan sinkronis dalam menulis sejarah
9.      Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu:
-        Menjelaskan pengertian praaksara.
-        Membandingkan pengertian praaksara dengan pengertian prasejarah, sehingga menemukan alasan mengapa menggunakan istilah praaksara lebih tepat.
-        Menunjukkan contoh konsep berpikir diakronis dan sinkronis dalam menulis sejarah.
10.   Materi Pembelajaran
-        Pengertian praaksara
-        Membandingkan pengertian praaksara dengan pengertian prasejarah.
-        Contoh konsep berpikir diakronik dan sinkronik dalam sejarah

Zaman Pra Sejarah atau Pra Aksara adalah masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Pada masa ini, kita tidak dapat mengetahui sejarah serta kebudayaan manusia melalui tulisan. Satu-satunya sumber untuk mengetahui kehidupan manusia purba hanya melalui peninggalan-peninggalan mereka yang berupa fosil, alat-alat kehidupan, dan fosil tumbuh-tumbuhan maupun hewan yang hidup dan berkembang pada masa itu. Zaman manusia mengenal dan menggunakan tulisan disebut zaman aksara atau zaman sejarah.
Zaman pra aksara di Indonesia berlangsung sampai abad ke-3 Masehi. Jadi, pada abad ke-4 Masehi, manusia Indonesia baru mulai mengenal tulisan. Hal ini dapat diketahui dari batu bertulis yang terdapat di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Meskipun prasasti tersebut tidak berangka tahun, tetapi bahasa dan bentuk huruf yang digunakan menunjukkan bahwa prasasti tersebut dibuat kurang lebih tahun 400 Masehi.

Pembagian zaman pra aksara berdasarkan benda peninggalan

Berdasarkan benda-benda peninggalan yang digunakan oleh manusia pada masa pra aksara, zaman pra sejarah/pra aksara dibedakan menjadi dua zaman yaitu zaman batu dan zaman logam.
Zaman batu : adalah zaman yang menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat dari batu, meskipun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Tetapi, pada zaman ini secara dominan alat-alat yang digunakan terbuat dari batu. Zaman batu dibedakan lagi menjadi tiga periode sebagai berikut.
  • Zaman batu tua ( Paleolithikum ) merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih kasar dan belum diasah sehingga bentuknya masih sederhana. Misalnya, kapak genggam. Hasil kebudayaan Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong Jawa Timur.
  • Zaman batu madya ( Mesolithikum ) merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari aman batu tua. Misalnya, pebble/kapak Sumatera.
  • Zaman batu muda( Neolithikum )  merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari aman sebelumnya. Misalnya, kapak persegi dan kapak lonjong.
Zaman Logam :  adalah zaman yang menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat dari logam. Dengan dimulainya zaman logam, bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya, nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan digunakan secara dominan.

Zaman Pra Sejarah berdasarkan ciri kehidupan dan kebudayaan masyarakatnya.

berdasarkan ciri kehidupan dan kebudayaan masyarakatnya zaman pra sejarah  dibagi dalam tiga zaman, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
(1) Masa berburu dan mengumpulkan makanan : pada masa ini kehidupan manusia purba masih sangat sederhana. Mereka mengumpulkan makanan dan meramunya serta berburu dengan
menggunakan peralatan bantu yang sangat sederhana. Untuk melindungi dirinya dari hujan, panas, dan gangguan hewan buas, manusia purba memanfaatkan ceruk yang ada di batu karang. Letak ceruk tempat tinggal mereka biasanya tidak jauh dari sumber air karena sumber air biasa digunakan juga oleh binatang buruan untuk minum. Pada saat binatang minum, manusia purba memburunya dan selanjutnya digunakan untuk makan sehari-hari.
(2) Masa Bercocok tanam : pada masa ini manusia purba sudah mampu berccocok tanam sehingga
terjadilah perubahan dari tradisi food gathering (mengumpulkan makanan) menjadi food producing (menghasilkan makanan). Mereka sudah tidak tergantung lagi pada alam. Mereka sudah berusaha untuk
menghasilkan makanan sendiri dengan bercocok tanam dan beternak. Pada saat itu pula, manusia sudah bertempat tinggal tetap. Artinya, mereka telah mengenal cara membuat rumah dan beternak hewan
peliharaan.
(3) Masa Perundagian : pada masa ini, manusia purba telah pandai membuat perkakas yang berasal dari logam. Mereka kemudian menggunakan perkakas tersebut sebagai bagian dari hidupnya. Pada masa ini kehidupan manusia purba tidak jauh berbeda dengan masa bercocok tanam hanya saja peralatan yang mereka gunakan semakin lebih baik yaitu mulai digunakannya alat-alat yang terbuat dari logam.
 
11.    Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan         : Saintifik
Strategi                : STAD
Metode                : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
12.   Media Pembelajaran
-        White Board atau papan tulis
-        Laptop
-        LCD
-        Internet
-        Peta Sejarah Indonesia
13.   Sumber Belajar
Buku Sumber Sejarah SMA X
-        Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Sejarah Indonesia Kelas X. Jakarta : Politeknik Negeri Media Kreatif.
-        Djoned Poesponegoro, Marwati, dan Nugroho Notosusato. 2009. Sejarah Nasional Indonesai II. Jakarta : Balai Pustaka.
14.   Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan
Diskripsi
Alokasi Waktu
Pendahuluan
-        Memberi Salam
-        Mempersilahkan salah satu siswa untuk memimpin doa
-        Mengabsensi siswa
-        Menuliskan materi yang akan dibahas
-        Menuliskan tujuan yang akan dicapai
-        Membagi kelas menjadi empat kelompok
10 Menit
Inti
-        Mengamati
-        Membaca buku teks tentang peradaban awal di kepulauan Indonesia sebelum mengenal tulisan yang telah disediakan oleh sekolah atau buku lain yang relevan
-        Menanya
-        Berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi tentang peradaban awal di kepulauan Indonesia sebelum mengenal tulisan.
-        Guru mempersilahkan siswa menyusun pertanyaan yang berkaitan dengan materi peradaban awal di kepulauan Indonesia sebelum mengenal tulisan.
-        Mengeksplorasi
-        Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan mengenai peradaban awal di kepulauan Indonesia sebelum mengenal tulisan
-        Menugaskan kepada kelompok yang telah dibagi sesuai dengan strategi jigsaw untuk melakukan kajian tentang peradaban awal di kepulauan Indonesia sebelum mengenal tulisan.(menjelaskan pengertian praaksara, menjelaskan mengapa istilah praaksara lebih tepat digunakan dari pada istilah prasejarah untuk untuk materi sebelum mengenal tulisan, menjelaskan konsep berpikir diakronik dan sinkronis, menunjukkan contoh cara berpikir diakronis dan sinkronis dalam penulisan sejarah
-        Mengasosiasi
-        Menganalisa informasi dan data-data dari sumber-sumber lain yang terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang mengenal peradaban awal di kepulauan Indonesia sebelum mengenal tulisan.
-        Kelompok membuat laporan sesuai masalah yang dikaitkan dan didukung oleh bukti atau hasil penelitian peradaban awal di kepulauan Indonesia sebelum mengenal tulisan.
-        Mengkomunikasikan
-        Membuat laporan dalam bentuk tertulis mengenai materi peradaban awal di kepulauan Indonesia sebelum mengenal tulisan.
-        Salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dihadapan Audience.
-        Mengumpukan hasil diskusi yang telah disimpulkan antara guru dan siswa.
60 Menit
Penutup
-        Seluruh siswa memperhatikan kesimpulan tentang materi yang telah dibahas atau didiskusikan yang hasilnya dibacakan oleh guru.
-        Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
-        Siswa yang melakukan refleksi tentang pembelajaran
-        Pelajaran ditutup dengan mengucapkan salam
20 Menit
15.   Penilaian Pembelajaran
a.      Tes
1.      Uraian (Lampiran 1)
b.      Non Tes
1.      Lembar pengamatan kerja kelompok (Lampiran 2).
2.      Lembar pengamatan presentasi (Lampiran 3).



Mengetahui                                                                                   Malang,    Juli 2013
Kepala Sekolah                                                                              Guru Mata Pelajaran



Drs. Hadi Hariyanto, M.Pd                                                          Drs. Subandi, M.Pd
NIP. 19551027 198603 1 008                                                     NIP. 19631209 198803 1 006










Lampiran 1 (Tes Uraian)  Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.      Jelaskan pengertian praaksara?
2.      Mengapa pengertian praaksara lebih tepat dari pada pengertian pra sejarah untuk menjelaskan materi sebelum mengenal tulisan?
3.      Tunjukkan contoh konsep berpikir diakronis dan sinkronis dalam menulis sejarah?
Lampiran 2 (Instrumen Pengamatan Kerja Kelompok) 
Nama Kelompok  :
Kelas                       :
No
Nama Siswa
Aspek Pengamatan
Jml Skor
Nilai
Ket
Kerja Sama
Mengkomunikasikan pendapat
Toleransi
Keaktifan
Menghargai Pendapat teman
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10










Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Nilai =

Kriteria Nilai =
A = 80 – 100        = Baik Sekali
B = 70 – 79          = Baik
C = 60 – 69          = Cukup
D = <60                 = Kurang






Lampiran 3 (Lembar Pengamatan Presentasi)
Nama Kelompok :
Kelas                     :
No Absen             :
No
Aspek yang dinilai
Skor
1
Kemampuan menyampaikan bahan presentasi
1 - 15
2
Penguasaan materi presentasi
1 – 15
3
Pengusaan bahasa yang baik dan benar
1 – 15
4
Sikap dan gaya
1 – 10
5
Teknik penyampaian presentasi
1 – 15
6
Kemampuan merespon pertanyaan
1 – 15

Jumlah Skor Max


N =

Pengamat




No comments:

Post a Comment