RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (1)
- Identitasa Sekolah : SMA Negeri 9 Malang
- Identitas Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
- Kelas/Peminatan/Semester : X MS/IIS/IBB/I
- Materi Pokok : Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia, sebelum
5. Alokasi Waktu : 2 mg x 2 jp
6.
Kompetensi Inti
a.
Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
b.
Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama,
toleran, damai) santun, renponsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
c.
Memahami, menerapkan , dan
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
d.
Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
7.
Kompetensi Dasar
-
Memahami dan menerapkan konsep
berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah.
8.
Indikator
-
Menunjukkan nilai-nilai syukur
terhadap Tuhan YME atas terciptanya peradaban awal di kepulauan Indonesia
sebelum mengenal tulisan (praaksara)
-
Memiliki sikap tanggung jawab
dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran sejarah mengenai perbandingan
pengertian praaksara dengan pengertian prasejarah, sehingga menemukan alasan
mengapa menggunakan istilah praaksara lebih tepat.
-
Menunjukkan sikap tanggung jawab
untuk memberi contoh konsep berpikir diakronis dan sinkronis dalam menulis
sejarah
9.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu:
-
Menjelaskan pengertian praaksara.
-
Membandingkan pengertian praaksara
dengan pengertian prasejarah, sehingga menemukan alasan mengapa menggunakan
istilah praaksara lebih tepat.
-
Menunjukkan contoh konsep berpikir
diakronis dan sinkronis dalam menulis sejarah.
10.
Materi Pembelajaran
-
Pengertian praaksara
-
Membandingkan pengertian praaksara
dengan pengertian prasejarah.
-
Contoh konsep berpikir diakronik
dan sinkronik dalam sejarah
Zaman Pra Sejarah atau Pra Aksara adalah
masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Pada masa ini, kita tidak
dapat mengetahui sejarah serta kebudayaan manusia melalui tulisan. Satu-satunya
sumber untuk mengetahui kehidupan manusia purba hanya melalui
peninggalan-peninggalan mereka yang berupa fosil, alat-alat kehidupan, dan
fosil tumbuh-tumbuhan maupun hewan yang hidup dan berkembang pada masa itu.
Zaman manusia mengenal dan menggunakan tulisan disebut zaman aksara atau zaman
sejarah.
Zaman pra aksara di Indonesia
berlangsung sampai abad ke-3 Masehi. Jadi, pada abad ke-4 Masehi, manusia Indonesia baru
mulai mengenal tulisan. Hal ini dapat diketahui dari batu bertulis yang
terdapat di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Meskipun prasasti tersebut tidak
berangka tahun, tetapi bahasa dan bentuk huruf yang digunakan menunjukkan bahwa
prasasti tersebut dibuat kurang lebih tahun 400 Masehi.
Pembagian zaman pra aksara berdasarkan benda peninggalan
Berdasarkan benda-benda peninggalan yang
digunakan oleh manusia pada masa pra aksara, zaman pra sejarah/pra aksara
dibedakan menjadi dua zaman yaitu zaman batu dan zaman logam.
Zaman batu : adalah zaman yang menunjuk
pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat dari batu,
meskipun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Tetapi,
pada zaman ini secara dominan alat-alat yang
digunakan terbuat dari batu. Zaman batu dibedakan lagi menjadi tiga
periode sebagai berikut.
- Zaman batu tua ( Paleolithikum ) merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih kasar dan belum diasah sehingga bentuknya masih sederhana. Misalnya, kapak genggam. Hasil kebudayaan Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong Jawa Timur.
- Zaman batu madya ( Mesolithikum ) merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari aman batu tua. Misalnya, pebble/kapak Sumatera.
- Zaman batu muda( Neolithikum ) merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari aman sebelumnya. Misalnya, kapak persegi dan kapak lonjong.
Zaman Logam : adalah zaman yang menunjuk
pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat dari logam. Dengan
dimulainya zaman logam, bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat
dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya, nama zaman logam
hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari
logam telah dikenal dan digunakan secara dominan.
Zaman Pra Sejarah berdasarkan ciri kehidupan dan kebudayaan masyarakatnya.
berdasarkan ciri kehidupan dan kebudayaan masyarakatnya zaman pra sejarah dibagi dalam tiga zaman, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok
tanam, dan masa perundagian.
(1) Masa berburu dan mengumpulkan makanan :
pada masa ini kehidupan manusia purba masih sangat sederhana. Mereka
mengumpulkan makanan dan meramunya serta berburu dengan
menggunakan peralatan bantu yang sangat
sederhana. Untuk melindungi dirinya dari hujan, panas, dan gangguan hewan buas,
manusia purba memanfaatkan ceruk yang ada di batu karang. Letak ceruk tempat
tinggal mereka biasanya tidak jauh dari sumber air karena sumber air biasa
digunakan juga oleh binatang buruan untuk minum. Pada saat binatang minum,
manusia purba memburunya dan selanjutnya digunakan untuk makan sehari-hari.
(2) Masa Bercocok tanam : pada masa ini
manusia purba sudah mampu berccocok tanam sehingga
terjadilah perubahan dari tradisi food
gathering (mengumpulkan makanan) menjadi food producing (menghasilkan makanan).
Mereka sudah tidak tergantung lagi pada alam. Mereka sudah berusaha untuk
menghasilkan makanan sendiri dengan
bercocok tanam dan beternak. Pada saat itu pula, manusia sudah bertempat
tinggal tetap. Artinya, mereka telah mengenal cara membuat rumah dan beternak
hewan
peliharaan.
(3) Masa Perundagian : pada masa ini, manusia
purba telah pandai membuat perkakas yang berasal dari logam. Mereka kemudian
menggunakan perkakas tersebut sebagai bagian dari hidupnya. Pada masa ini
kehidupan manusia purba tidak jauh berbeda dengan masa bercocok tanam hanya
saja peralatan yang mereka gunakan semakin lebih baik yaitu mulai digunakannya
alat-alat yang terbuat dari logam.
11.
Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Strategi : STAD
Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
12.
Media Pembelajaran
-
White Board atau papan tulis
-
Laptop
-
LCD
-
Internet
-
Peta Sejarah Indonesia
13.
Sumber Belajar
Buku Sumber Sejarah SMA X
-
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Sejarah
Indonesia Kelas X. Jakarta : Politeknik Negeri Media Kreatif.
-
Djoned Poesponegoro, Marwati, dan
Nugroho Notosusato. 2009. Sejarah
Nasional Indonesai II. Jakarta : Balai Pustaka.
14.
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan
|
Diskripsi
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
-
Memberi Salam
-
Mempersilahkan salah satu siswa
untuk memimpin doa
-
Mengabsensi siswa
-
Menuliskan materi yang akan
dibahas
-
Menuliskan tujuan yang akan
dicapai
-
Membagi kelas menjadi empat
kelompok
|
10 Menit
|
Inti
|
-
Mengamati
-
Membaca buku teks tentang peradaban
awal di kepulauan Indonesia sebelum mengenal tulisan yang telah disediakan
oleh sekolah atau buku lain yang relevan
-
Menanya
-
Berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi
tentang peradaban awal di kepulauan Indonesia sebelum mengenal tulisan.
-
Guru mempersilahkan siswa
menyusun pertanyaan yang berkaitan dengan materi peradaban awal di kepulauan
Indonesia sebelum mengenal tulisan.
-
Mengeksplorasi
-
Mengumpulkan informasi terkait
dengan pertanyaan mengenai peradaban awal di kepulauan Indonesia sebelum
mengenal tulisan
-
Menugaskan kepada kelompok yang
telah dibagi sesuai dengan strategi jigsaw untuk melakukan kajian tentang peradaban
awal di kepulauan Indonesia sebelum mengenal tulisan.(menjelaskan pengertian
praaksara, menjelaskan mengapa istilah praaksara lebih tepat digunakan dari
pada istilah prasejarah untuk untuk materi sebelum mengenal tulisan,
menjelaskan konsep berpikir diakronik dan sinkronis, menunjukkan contoh cara
berpikir diakronis dan sinkronis dalam penulisan sejarah
-
Mengasosiasi
-
Menganalisa informasi dan
data-data dari sumber-sumber lain yang terkait untuk mendapatkan kesimpulan
tentang mengenal peradaban awal di kepulauan Indonesia sebelum mengenal tulisan.
-
Kelompok membuat laporan sesuai
masalah yang dikaitkan dan didukung oleh bukti atau hasil penelitian peradaban
awal di kepulauan Indonesia sebelum mengenal tulisan.
-
Mengkomunikasikan
-
Membuat laporan dalam bentuk
tertulis mengenai materi peradaban awal di kepulauan Indonesia sebelum
mengenal tulisan.
-
Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya dihadapan Audience.
-
Mengumpukan hasil diskusi yang
telah disimpulkan antara guru dan siswa.
|
60 Menit
|
Penutup
|
-
Seluruh siswa memperhatikan kesimpulan
tentang materi yang telah dibahas atau didiskusikan yang hasilnya dibacakan
oleh guru.
-
Evaluasi untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran
-
Siswa yang melakukan refleksi
tentang pembelajaran
-
Pelajaran ditutup dengan
mengucapkan salam
|
20 Menit
|
15.
Penilaian Pembelajaran
a.
Tes
1.
Uraian (Lampiran 1)
b.
Non Tes
1.
Lembar pengamatan kerja kelompok
(Lampiran 2).
2.
Lembar pengamatan presentasi
(Lampiran 3).
Mengetahui Malang, Juli 2013
Kepala Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Drs. Hadi Hariyanto, M.Pd Drs.
Subandi, M.Pd
NIP. 19551027 198603 1 008 NIP.
19631209 198803 1 006
Lampiran 1 (Tes Uraian)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.
Jelaskan pengertian praaksara?
2.
Mengapa pengertian praaksara lebih
tepat dari pada pengertian pra sejarah untuk menjelaskan materi sebelum
mengenal tulisan?
3.
Tunjukkan contoh konsep berpikir
diakronis dan sinkronis dalam menulis sejarah?
Lampiran 2 (Instrumen Pengamatan Kerja Kelompok)
Nama Kelompok :
Kelas :
No
|
Nama Siswa
|
Aspek Pengamatan
|
Jml Skor
|
Nilai
|
Ket
|
||||
Kerja Sama
|
Mengkomunikasikan pendapat
|
Toleransi
|
Keaktifan
|
Menghargai Pendapat teman
|
|||||
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Nilai =∑
Kriteria Nilai =
A = 80 – 100 = Baik Sekali
B = 70 – 79 = Baik
C = 60 – 69 = Cukup
D = <60 = Kurang
Lampiran 3 (Lembar Pengamatan Presentasi)
Nama Kelompok :
Kelas :
No Absen :
No
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
1
|
Kemampuan
menyampaikan bahan presentasi
|
1 - 15
|
2
|
Penguasaan materi
presentasi
|
1 – 15
|
3
|
Pengusaan bahasa yang
baik dan benar
|
1 – 15
|
4
|
Sikap dan gaya
|
1 – 10
|
5
|
Teknik penyampaian
presentasi
|
1 – 15
|
6
|
Kemampuan merespon
pertanyaan
|
1 – 15
|
Jumlah Skor Max
|
N =
Pengamat
No comments:
Post a Comment