Saturday, August 24, 2013

RPP Bahasa Indonesia




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

 (RPP)

Satuan Pendidikan

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

Tema

Pertemuan ke
Alokasi waktu Waktu
        

:

:
:
:
:
:
:

SMA Ardjuna Malang

X / 1

Bahasa Indonesia ( Wajib A)

Kritik dan Humor dalam Layanan Publik
1 s.d  3
2 x pertemuan (1 x pertemuan = 2 x 45 menit)
4 × 45 menit



I. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3.Memaham, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang  ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

  II.  Kompetensi Dasar

1.2    Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis Informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot, esposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi.
1.3    Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi
2.1  Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, resposif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot mengenai permasalahan sosial, lingkungan, dan kebijakan publik.
3.3 Menganalisis teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, ekposisi dan negosasi baik melalui lisan maupun tulisan.
4.2  Memproduksi teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi yang koheren sesuai karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

    III.        Indikator Pencapaian Kompetensi
1.   Menganalisis struktur teks anekdot layanan publik
2.   Menjelaskan pelaku dalam teks anekdot layanan publik
3.   menjelaskan tujuan dalam teks anekdot tentang layanan sekolah
4. Membuat membuat teks anekdot tentang layanan sekolah

    IV.        Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa dapat:
 
1. Menganalisis struktur teks anekdot layanan publik
2.   Menjelaskan pelaku dalam teks anekdot layanan publik
3.   menjelaskan tujuan dalam teks anekdot tentang layanan sekolah
4. Membuat membuat teks anekdot tentang layanan sekolah

  V.  Materi Pembelajaran
1.   

Pengertian dan Ciri Teks Anekdot (Anecdote Text)


Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian nyata melibatkan orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat yang dapat diidentifikasi. Namun, seiring waktu, modifikasi pada saat penceritaan kembali dapat mengubah sebuah anekdot tertentu menjadi sebuah fiksi, sesuatu yang diceritakan kembali tapi "terlalu bagus untuk nyata". Terkadang menghibur, anekdot bukanlah lelucon, karena tujuan utamanya adalah tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu sendiri, atau untuk melukiskan suatu sifat karakter dengan ringan sehingga ia menghentak dalam kilasan pemahaman yang langsung pada intiny
Teks anekdot pada umumnya terdiri dari 5 bagian. 5 bagian itu antara lain abstract, orientation, crisis, reaction, dan coda.

Abstract adalah bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks.

Orientation adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini.

Crisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.

Reaction adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian crisis tadi.

Coda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.

Secara ringkas, struktur anekdot adalah:
Abstrak:
bagian awal, memberi gambaran isi teks
Orientasi:
latar belakang suatu peristiwa terjadi.
Krisis:
hal/masalah yang tidak biasa terjadi pada penulis/ orang yang diceritakan.
Reaksi:
cara orang yang diceritakan/ penulis dalam menyelesaikan masalah di bagian krisis.
Koda:
simpulan kejadian

            Pelaku anekdot adalah tokoh yang diceritakan sebagai pelaku yang menyindir atau yang disindir. Dengan demikian tujuan teks anekdot adalah untuk menyindir kepada orang, masyarakat, atau institusi tertentu.

 Salah Kado
Kemarin aku ingin membelikan sebuah topi dan membungkusnya dalam kado untuk pacarku, dan ternyata salah bungkus. Malah yang kubungkus ternyata celana dalam, padahal di atas kado aku tulis "Sayang nanti kalau dipake rambutnya dikeluarin dikit ya".

1.      Orang Utan
Pada suatu hari semua orang hutan berkumpul mengadakan rapat,membahas tentang semua suku yang ada di indonesia. Ketika Raja orang hutan bertanya
“Hai kalian semua ….. kita akan bangun sebuah kota di hutan ini, masing-masing harus mendaftar sebagai suku yg ada di Idonesia,”
“iya….iya….iyaaaaa.” jawab semua
“kamu jadi suku batak,”
“saya siap,”
“kamu jadi suku sunda ,”
“saya siap,”
“kamu jadi suku madura ,”
“saya siap,”
“kamu jadi suku dayak,”
“saya siap ,”
Ketika yang terakhir di tanya,
“Hai … kamu jadi suku jawa…..!”
Dengan muka masam yg terakhir menjawab,
“saya tidak mau jadi suku jawa”
Dengan tegasnya dan sambil marah-marah…!
“Apa alasan kamu kok nggak mau jadi suku jawa …?”
dia pun menjawab … dengan tegasnya …
“kalau saya jadi suku jawa saya pasti DITRANSMIGRASIKAN LAGI KE HUTAN !!!”
1. Pengemis
2.      Pengemis & Manager (Anekdot dari sumber Anonim)
Manager : Pak, cape ya abis ngemis? Laper ya pak..?
Pengemis : Biasa aja tuh, hari ini saya udh makan 3x koq
Manager : Loh..? uangnya cuman buat makan bapak doank? Anak dan istri di rumah makan apa?
Pengemis : Kayak org susah aja..! Td pagi saya sekeluarga abis ngerayain ultah anak saya yg kelima di Mc. Donald bareng guru2 & tmn2 sekolahnya. Siang ini istri dan anak saya barusan BBM saya, mrk lg makan di Pizza HUT tau! 
Manager sampai kebingungan dan berkata : “Emank bapak ngemis 1 hari dapet brp..?”
Pengemis : Nih ya.. Saya kasi tau..!! Saya ngemis dari jam 07.00-17.00.
Lampu merah atau hijau waktunya 60 detik.
Setiap 60 detik paling nggak saya bisa dapet Rp 2.000.
1 jam = 60 kali lampu merah
Hijau, berarti 60 x 2.000 = 120.000 /jam
1 hari saya kerja 10 jam, 1 jam buat istirahat jadi 9 jam.
9 jam x 120.000 = 1.080.000/hari.
1 bulan saya kerja 26 hari.26 hari x 1.080.000 = 28.080.000/bulan



VI. Pendekatan/model/ metode:
            a. Pendekatan Pembelajaran Saintifik
b. Model pembelajaran pemecahan masalah
            c. Metode  diskusi
            d. Pemodelan
 

 VII.        Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
Pertemuan pertama

A.    Kegiatan Pendahuluan
  • Salam
  • Doa
  • Guru membuat kaitan anekdot dengan materi sebelumnya
  • Guru membuat kaitan antara teks anekdot dengan cerita lucu yang dimiliki oleh siswa
  •  Guru menjelaskan tujuan dan evaluasi pembelajaran teks anekdot
  • Guru menjelaskan meteri tentang struktur, pelaku, dan tujuan dalam teks anekdot
  • Guru memberikan contoh teks anekdot


B. Kegiatan Inti
Mengamati (Observing)
  • Peserta didik membaca contoh teks anekdot yang dibawa atau diberikan oleh gurunya
Menanya (Questioning)
    • Guru menanyakan struktur anekdot dalam contoh teks anekdot yang dibawa siswa atau diberikan gurunya.
    • Guru menanyakan pelaku yang menyindir  dan disindir dalam teks anekdot.
    • Guru menanyakan pelaku yang menyindir  dan disindir dalam teks anekdot
    Menalar (Associating)
    • Peserta didik secara kelompok mendiskusikan struktur anekdot dalam contoh teks anekdot yang dibawa siswa atau diberikan gurunya.
    •  Peserta didik secara kelompok mendiskusikan pelaku yang menyindir  dan disindir dalam teks anekdot
    • Peserta didik secara kelompok mendiskusikan pelaku yang menyindir  dan disindir dalam teks anekdot.

    Mencoba (Experimenting)
    • Peserta menjelaskan struktur anekdot dalam contoh teks anekdot yang dibawa siswa atau diberikan gurunya secara lisan maupun tulis.
    • Peserta didik menjelaskan pelaku yang menyindir  dan disindir dalam teks anekdot
    •  Peserta didik menjelaskan tujuan anekdot dalam contoh teks anekdot yang dibacanya.

    Mengomunikasikan/Membuat Jejaring
    • Peserta didik secara kelompok  mempresentasikan struktur anekdot, pelaku, dan tujuan teks anekdot dari contoh anekdot
    • Peserta didik secara kelompok mempresentasikan hasil teks anekdot layanan publ


    C. Kegiatan penutup
    •  Guru memberikan penguatan kepada kelompok yang telah mempresntasikan hasil diskusi secara baik dan tepat
    • Guru memberikan refleksi kepada kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusi yang belum tepat.
    • Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan cara memahami dan membuat teks anekdot
    • erhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
    • ·  Peserta didik mencatat informasi tugas untuk pertemuan kedua
    • ·  Peserta didik memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
    10  menit





    (70 menit)

    10 menit






    10 menit





    20 menit



    15 menit







    10 menit


    Pertemuan kedua





    A.    Kegiatan Pendahuluan
    • Salam
    • Doa
    • Guru membuat kaitan anekdot dengan materi sebelumnya
    • Guru membuat kaitan antara teks anekdot dengan cerita lucu yang dimiliki oleh siswa
    • Guru menjelaskan meteri tentang struktur, pelaku, dan tujuan dalam teks anekdot
    • Guru memberikan contoh teks anekdot


    B. Kegiatan Inti
    Mengamati (Observing)
    • Peserta didik membaca contoh teks anekdot yang dibawa atau diberikan oleh gurunya
    Menanya (Questioning)
    • Guru menanyakan struktur anekdot dalam contoh teks anekdot yang dibawa siswa atau diberikan gurunya.
    • Guru menanyakan pelaku yang menyindir  dan disindir dalam teks anekdot.
    • Guru menanyakan pelaku yang menyindir  dan disindir dalam teks anekdot
    Menalar (Associating)
    • Peserta didik secara kelompok mendiskusikan struktur anekdot dalam contoh teks anekdot yang dibawa siswa atau diberikan gurunya.
    •  Peserta didik secara kelompok mendiskusikan pelaku yang menyindir  dan disindir dalam teks anekdot
    • Peserta didik secara kelompok mendiskusikan pelaku yang menyindir  dan disindir dalam teks anekdot.

    Mencoba (Experimenting)
    • Peserta menjelaskan struktur anekdot dalam contoh teks anekdot yang dibawa siswa atau diberikan gurunya secara lisan maupun tulis.
    • Peserta didik menjelaskan pelaku yang menyindir  dan disindir dalam teks anekdot
    •  Peserta didik menjelaskan tujuan anekdot dalam contoh teks anekdot yang dibacanya.

    Mengomunikasikan/Membuat Jejaring
    • Peserta didik secara kelompok  mempresentasikan struktur anekdot, pelaku, dan tujuan teks anekdot dari contoh anekdot
    • Peserta didik secara kelompok mempresentasikan hasil teks anekdot layanan publ


    C. Kegiatan penutup
    •  Guru memberikan penguatan kepada kelompok yang telah mempresntasikan hasil diskusi secara baik dan tepat
    • Guru memberikan refleksi kepada kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusi yang belum tepat.
    • Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan cara memahami dan membuat teks anekdot
    • ·  Peserta didik memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

    10 menit






    (70 menit)





















    10 menit


    VIII.         Sumber/ Media Pembelajarn :
    ·       Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
    ·       Teks anekdot ”dari buku teks maupun dari internet


    IX.  Penilaian Proses dan Hasil Belajar:
    Teknik       : Penilaian Proses
                        Unjuk Kerja.
    Bentuk Instrumen : Rubrik penilaian.

           Teknik penilaian melibatkan siswa aktif dalam memilih puisi yang favorit (peer assesment), guru menilai sendiri (pemilihan karya terbaik, favorit, pemberi saran terbaik, teks anekdot yang unik).
    Penilaian Keterampilan
    Nama Siswa
    A
    B
    C
    x
    Nilai
    1
    2
    3
    1
    2
    3
    1
    2
    3















                                          Keterangan :
    A       : ide unik dan kreatif                                         1          : kurang
    B       : mampu mengembangkan ide                          2          : cukup
    C       : sesuai dengan struktur teks anekdot               3          : baik

    Nilai akhir = .Skor yang diperoleh... × 100
                                       9

    Peniaian Sikap
    NO.
    Aspek
    Bobot Skor
    Skor
    1.
    Keberanian menjawab
    a.     Menjawab tanpa ditunjuk
    b.     Menjawab setelah ditunjuk
    c.     Tidak menjawab meskipun telah ditunjuk


    3
    2
    1

    2.
    Penggunaan bahasa yang baik dan benar
    a.      Menggunakan bahasa Indonesia sepenuhnya
    b.     Menggunakan bahasa Indonesia 80%
    c.      Menggunakan bahasa Indonesia 50%


    3

    2

    1

    4.
    Kerja sama
    a.      Aktif dalam kelompok
    b.     Sedikit aktif dalam kelompok
    c.      Tidak aktif dalam kelompok

    3
    2
    1


    Nilai akhir = .Skor yang diperoleh... × 100
                                       9

    Penilaian penulisan teks anekdot
    No.
    Aspek
    Skor
    Deskripsi skor
    1.
    Kesesuaian judul dengan isi
    3

    2

    1
    Jika judul teks anekdot mewakili dan sesuai dengan seluruh isi
    Jika judul teks anekdot kurang sesuai dengan isi
    Jika judul teks anekdot tidak sesuai dengan isi
    2.
    Terdapat permasalahan yang unik
    3
    2

    1

    Jika permasalahan yang di angkat unik
    Jika permasalahan yang di angkat kurang unik
    Jika permasalahan yang diangkat tidak unik
    3.
    Kata – kata yang digunakan variatif
    3

    2

    1
    Jika teks anekdot berisi kata-kata yang variatif
    Jika teks anekdot berisi kata-kata yang kurang variatif
    Jika teks anekdot berisi kata-kata tidak variatif atau biasa – biasa saja
    Nilai akhir = .Skor yang diperoleh... × 100
                                       9

    Skor siswa = jumlah skor a + jumlah skor b + jumlah skor c
                                        `                                   3


    Soal
    Kerjakan sesuai dengan petunjuk!



    1. Jelaskan isi teks anekdot “Puntung Rokok”
    2. Identifikasilah partisipan dan pelaku dalam teks anekdot “Puntung Rokok”
    3. Jelaskan tujuan teks anekdet “Puntung Rokok”

     
    Kunci Jawaban:

    1.      Teks anekdot “Puntung Rokok” bercerita tentang seorang tokoh bernama Azam
    yang sedang berlibur ke Singapura. Dalam liburannya ia membuat kesalahan dengan membuang puntung rokok sembarangan padahal di negara tersebut sudah ada peraturan tentang larangan membuang sampah sembarangan. Azam pun ditegur petugas namun ia mengelak bahwa rokok iti tidak ia buang namun terjatuh dengan sendirinya dan petugas pun mempercayainya.

    2.      Partisipan: Petugas
    Pelaku     : Azam

    3.      Menyindir orang yang membuang puntung rokok sembarangan dapat membahayakan dirinya maupun orang lain.




    Lampiran

    Teks 1






    Teks 2
    PUNTUNG ROKOK


    Singapura termasuk salah satu negara yang bersih. Siapa pun yang membuang sampah sembarangan bisa didenda meskipun hanya membuang puntung rokok. Suatu ketika si Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya ia tak tahu akan adanya peraturan itu. Ia merokok sendirian sambil duduk di bangku. Karena rokoknya sudah hampir habis, ia membuang puntung rokoknya begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki kanannya.
    3 Tanpa disangka-sangka, tiba-tiba datang petugas dan menegur Azam dengan suara tegas.
    “Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?”
    “Tidak tahu. Apa gerangan yang telah saya perbuat?” Jawab Azam.
    “Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok”, tegas petugas itu.
    Dengan sigap Azam menjawab, “Oh…, maaf terjatuh.”
    Lalu, diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi.
    4 Petugas itu hanya terbelalak keheranan. Kemudian, ia pergi meninggalkan Azam.


    1 comment:

    1. maturnuwun sakderengipin bu...
      kompetensi selanjutnya masih ada atau tidak bu?

      ReplyDelete