BEBERAPA MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
Umi Salamah
Abstrak
Dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas terdapat
kompetensi dasar menulis puisi. Dalam beberapa pengamatan yang dilakukan, yang
paling mendasar untuk dikembangkan adalah bagaimana cara menulis puisi. Tulisan
ini hendak membahas model-model pembelajaran menulis puisi yang terdiri atas
model: definisi, nama, deskripsi, kesan, pesan, dan copy master.
Kata Kunci: Pembelajaran, Menulis Puisi
Sering
guru membelajarkan siswa menulis puisi justru dengan menjelaskan teori puisi. Kalau ada guru yang sedikit kreatif, mereka
membelajarkan menulis puisi kepada siswa dengan mengajak siswanya keluar
kelas—misalnya dalam bentuk mengamati pemandangan alam, tingkah laku orang,
objek tertentu—untuk mendapatkan inspirasi puisi yang akan ditulis. Setelah itu, siswa diminta untuk menulis puisi. Bagaimana
cara menulis puisi, diserahkan kepada siswa. Dengan model pembelajaran semacam
ini, besar kemungkinan terjadi, siswa tidak mengetahui bagaimana langkah
konkret menulis puisi atau contoh langkah yang harus ditempuh dalam menulis
puisi.
Cara
menulis puisi memang merupakan hak penyair. Masing-masing penyair mempunyai
langkah dan cara menulis puisi. Meskipun demikian, dari puisi-puisi yang telah
ditulis penyair, ada beberapa pola yang bisa dibelajarkan kepada siswa. Tulisan
ini hendak memberikan secara singkat beberapa model pembelajaran menulis puisi.
1. Model
Definisi
Model
definisi adalah model menulis puisi dengan memberi definisi atau arti terahadap
sesuatu. Kata kunci yang biasanya digunakan yaitu adalah. Siswa diajak
untuk menentukan terlebih dahulu kata yang akan didefinisikan. Langkah
berikutnya siswa mendefinisikan kata itu dalam beberapa definisi. Setelah itu,
siswa diminta untuk menambah definisinya menjadi definisi yang bisa direnungkan
atau mengandung pesan. Terakhir, siswa mencoba untuk memperindah bunyi definisi
menjadi puisi. Berikut ini akan diberikan contoh menulis puisi dengan model
ini.
Langkah
1
Siswa diminta untuk memilih kata yang akan didefinisikan.
Sebagai contoh kata yang didefinisikan adalah putih.
Langkah 2
Siswa mendefinisikan
kata itu dalam beberapa definisi.
Putih
Putih adalah
bening
Putih adalah
bersih
Putih adalah suci
Putih adalah cinta
Langkah
3
Siswa
diminta untuk menambah definisinya menjadi definisi yang bisa direnungkan atau
mengandung pesan
Putih
Putih adalah
bening bola matamu, dengan cara sama menatapku
Putih adalah
bersih hatimu, tak pernah ada dendam walau muka penuh luka
Putih adalah
suci pribadimu, yang selalu menjaga hati dari nafsu
Putih adalah
pengabdianku, hormatku, dan kasih sayangku padamu Ibu
Langkah 4
Siswa mencoba
untuk memperindah bunyi definisi menjadi puisi.
Putih adalah
bening bola matamu, dengan cara sama menatapku
Yang
senantiasa teduh meredam gejolak emosiku
Yang
senantiasa sejuk menyegarkan kegelisahanku
Yang
senantiasa setia setiap aku memerlukanmu
Putih adalah
bersih hatimu, tak pernah ada dendam walau muka penuh luka
Yang tiada
kehabisan kata untuk bercerita
Yang tiada
beban untuk memaafkan
Yang selalu sayang sepanjang zaman
Putih adalah
suci pribadimu, yang selalu menjaga hati dari nafsu
Yang
senantiasa memberi tanpa meminta kembali
Yang
senantiasa menerima dengan tangan terbuka
Yang
senantiasa menjaga walau raga tanpa daya
Putih adalah
pengabdianku, hormatku, dan kasih sayangku padamu Ibu
Yang berusaha meringankan
beban kehidupan
Yang sekuat
tenaga memberikan senyum dan harapan
Yang
menyayangi saat engkau kesepian
Sekarang cobalah Anda membuat puisi dengan model definisi seperti contoh di atas!
…………………….adalah………….
…………………….adalah………….
…………………….adalah………….
2. Model
Nama
Model
nama adalah cara menulis puisi dengan bantuan nama tertentu untuk menulis
puisi. Setelah puisi ini jadi, huruf pertama puisi ini bisa dibaca sebagai nama
sesuatu. Langkahnya adalah dengan menentukan terlebih dahulu nama yang akan
digunakan untuk menulis puisi. Langkah berikutnya, menuliskan nama itu berjajar dari
atas ke bawah. Dari awal huruf itu, kita mengembangkan menjadi sebuah
puisi.
Langkah 1
menentukan
terlebih dahulu nama, misalnya ODE
Langkah 2
Menuliskan nama berjajar dari atas ke bawah.
O
D
E
Langkah 3
mengembangkan
menjadi sebuah puisi
Oh,
siapakah yang berdiri di sana
Dengan
wajah seakan tanpa dosa
Entah dengan cara bagaimana aku dapat mengenalnya
Siapa nama Anda atau ingtlah nama
orang-orang yang berkesan di hati Anda? Cobalah Anda tulis nama itu menjadi puisi!
Misalnya nama
Anda Umi Salamah
U………………………
M........................
I………………………
Untuk apa
berpangku tangan dan berkeluh kesah
Marilah kita
capai mimpi ini dengan senyum dan perjuangan
Indah,
bahagia, dan mulia itulah yang akan kita dapatkan
Saling sayang
dan saling sapa antarsesama
Alangkah
indahnya persahabatan
Lalu apa yang
kalian pikirkan
Ayo kita
singkirkan kemalasan
Menuju masa
depan penuh harapan
Andai semua
mau melakukan
Hati siapa
yang tidak akan senang
3. Deskripsi
Model deskprisi adalah model
menulis puisi dengan menggambarkan atau
melukiskan tempat, suasana, warna, bentuk, tingkah laku, waktu, peristiwa, dan
watak. Langkahnya adalah sebagai berikut.
- Tentukan terlebih dahulu hal yang ingin Anda deskripsikan/gambarkan. Misalnya, suatu tempat wisata!
- Buatlah deskripsi tersebut menjadi bahasa yang lebih puitis!
Berikut ini diberikan contoh-contoh puisi
yang disusun berdasarkan deskripsi
Kebersamaan di Kebun Teh
Di tengah hamparan kebun teh
banyak bisikkan kata
Mengalun bersama angin
Semilir hijaunya daun
Aroma kebersamaan mulai terasa
banyak bisikkan kata
Mengalun bersama angin
Semilir hijaunya daun
Aroma kebersamaan mulai terasa
Keindahan
alam sungguh menyenangkan
Membuat aku merasa nyaman
Banyak angin yang berhembusan
Yang membuatku melepas semua kelelahan
Membuat aku merasa nyaman
Banyak angin yang berhembusan
Yang membuatku melepas semua kelelahan
Saat embun masih
terlihat berkepul
Kami mulai berkumpul
Kami mulai berkumpul
Canda dan tawa
mulai terdengar
Tak peduli siapapun
yang berada di sekitar
Kicauan burung yang merdu
Seakan menambah kesyaduhan
disaat itu
Kebersamaan yang aku alami
Sungguh sangat menyenangkan
hati
Dalam hati kecilku
Teru ntai kata yang tak bisa aku
ukirkan
Selain berterima kasih pada-Mu
4. Kesan
Model kesan adalah model
menulis puisi dengan menuliskan kesan terhadap sesuatu. Kesan yang dimaksud
adalah menakutkan, bahagia, suka, benci, gemas, dan lain sebagainya. Langkahnya
adalah menentukan terlebih dahulu kesan yang ingin diciptakan. Kemudian
menentukan suasana yang mendukung kesan tersebut.
KAMAR
(Sapardi Djoko Damono)
Ketika kumasuki kamar ini
Pasti dikenalnya kembali aku
Suara langkahku, nafasku
Dan ujung-ujung jari yang dulu menyentuhnya
Dan kali ini – pertemuan ini
Tanpa jam dinding
Bgitu saja di suatu sore hari
Sewaktu percakapan
tak diperlukan lagi
Tanpa
engah-engahan pendek
Tanpa “malam begitu cepat lalu!”
Dan kulihat bibir-bibirnya sembilu
Menoreh kenanganku
5,
Deskripsi dan Kesan
Model deskripsi dan kesan adalah model menulis puisi dengan menggabungkan antara gambaran terhadap sesuatu dengan kesan terhadap apa yang digambarkan itu. Berikut ini akan diberikan contoh gabungan antara deskripsi dan kesan.
KENANGAN KEBUN TEH YANG SEJUK DAN INDAH
Aku menatap
hamparan bebas nan hijau
Di desa yang
indah bagaikan mawar ditabur salju
Tebar pesona
disetiap sudut-sudut kaki gunung
Sapaan angin
dikeramaian mengusik sang senja
Deraian
sinyal-sinyal mulut insani menganga luas
Terlepaskan jua
sorak-sorai hati terpendam
Sedikit merasa
lelah dalam raga
Bersandar pada
pohon menjulang tinggi
Melepas penat
serta dahaga
Jam melirik fungsi
angka dua belas
Mengingatkan
kesudahan perjalanan itu
Pulang menuju gubuk berpetak
Melewati jalan
setapak melangkah kaki
Roda jalan
membawa mimpi tak terlukis
Takkan terlupakan
masa ini penuh kenangan
Saat mata
menembus pekarangan
Kenangan kebun
teh yang sejuk dan indah
6. Pesan
Model
pesan adalah model menulis puisi dengan menuliskan pesan penyairnya. Pesan apa
yang hnedak disampaikan? Langkahnya adalah dengan menentukan pesan apa yang
akan disampaikan. Pesan ini diubah menjadi bahasa puitis. Berikut ini contoh
puisi model ini.
Kepada Penyair
(A. Mustofa Bisri)
Berhentilah menyanyi sendu
Tak menentu
Tentang gunung-gunung dan batu
Mega-mega dan awan kelabu
Tentang bulan yang gagu
Dan wanita yang bernafsu
Berhentilah bersembunyi
Dalam simbol-simbol banci
Berhentilah menganyam-anyam maya
Mengindah-indahkan cinta
Membesarbesarkan rindu
Berhentilah menyia-nyiakan daya
Memburu orgasme dengan tangan kelu
Berhentilah menjelajah lembah-lembah
Degan angan tanpa arah
Tengoklah kanan-kirimu
Lihatlah kelemahan di mana-mana
Membuat lelap dan kalap siapa saja
Lihatlah kekalapan dan kelelapan merajalela
Membabat segalanya
Lihatlah segalanya semena-mena
Mengroyok dan membiarkan nurani tak berdaya
Bangunlah
Asahlah huruf-hurufmu
Celupkan baris-baris sajakmu
Dalam cahya dzikir dan doa
Lalu tembakkan kebenaran
Dan biarkan Maha Benar
Yang menghajar kepongahan gelap
Dengan mahacahyaNya
Ibu
(Umi Salamah)
Anakku,
Pada suatu
saat nanti,
ketika kamu
menyadari
bahwa aku
telah menjadi sangat tua,
cobalah
berlaku sabar kepadaku,
dan cobalah
mengerti aku…
Jika
banyak makanan yang tercecer dikala aku makan…
Jika aku mendapat kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri… sabarlah !
Jika aku mendapat kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri… sabarlah !
Kenanglah
saat-saat di mana aku meluangkan waktuku untuk mengajarimu, ketika kau masih
kecil…
Jika
aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali, janganlah menghentikanku
…dengarlah aku !
Ketika
kau kecil, kau selalu memintaku membacakan cerita yang sama berulang-ulang,
dari malam yang satu ke malam yang lain, hingga kau tertidur. Aku lakukan itu
untukmu, nak… !
Anakku,
Aku
mengajarimu banyak hal.
Cara
makan yang baik,
Cara
berpakaian yang baik,
Berperilaku
yang baik,
Bagaimana
menghadapi problem
dalam
kehidupan…
Jika
kadang aku menjadi pelupa dan aku tidak dapat mengerti dan mengikuti
pembicaraan, beri aku waktu untuk mengingat.
Jika
aku gagal melakukannya, janganlah memarahiku.
Karena
yang penting bagiku adalah….aku dapat bersamamu dan dapat berbicara denganmu…
Bantulah
aku dengan cara yang sama ketika aku merengkuhmu dalam tanganku, mengajarimu
melakukan langkah-langkah pertamamu
Kau
tak usah merasa sedih, melihat kondisiku dan usiaku yang semakin tua.
Kau
harus ada di dekatku, mencoba mengerti aku bahwa hidupku adalah bagimu, bagi
kesuksesanmu, seperti apa yang kulakukan pada saat kau lahir dahulu...
Anakku,…
Bantulah
aku untuk berjalan, bantulah aku pada akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran.
Satu
hal yang membuatku harus berterima kasih padamu,
bukan
karena harta & jabatanmu…
tetapi,…adalah…karena
senyum
dan kecintaanmu padaku...
Sungguh
kami sangat mencintaimu. …anakku,
Sejak
kamu kecil, hingga kamu dewasa nanti,
kami
tak akan pernah berhenti untuk berdo’a
demi
kesuksesanmu…
“…Ya
Allah Yang Maha Pengasih,
Sayangilah
buah hatiku, tuntunlah langkah kakinya
agar
ia selalu berada di jalanMu yang lurus,
jalan
yang Engkau ridhai…
bukan
jalan yang Engkau murkai..
…amien...”
7.
Impresi/Penghayatan
Menulis puisi dengan impresi
adalah model menulis puisi dengan terlebih dahulu mendeskripsikan benda,
tingkah laku, suasana, atau gejala. Puisi ini ditambah penghayatan penulisnya.
Berikut ini contoh puisi model ini.
Mentari Pagi
Pagi ini cayamu cerah sekali
Meski tak sedahsyat topan dan tsunami
Geloramu masih terasa di sini
Gelombang laut pun masih cukup tinggi
Berkejar-kejaran indah sekali
Anginpun semilir spoi-spoi
Meski pelan tapi pasti
Menggerakkan kehidupan di bumi
Burung bernyanyi, ikan pun menari-nari
Dan Aku tak pernah merasa sendiri
Kerna geloramu tersisa di sini
Di hati
Memberikan energy sepanjang hari
Di sana aku berharap geloramu lebih membahana
Memenuhi jagat raya
Menggetarkan dunia menyebar jutaan makna
Mencerahkan mata dunia
Menjadi damai dan lebih sejahtera
Pagi ini cayamu cerah sekali
Meski tak sedahsyat topan dan tsunami
Geloramu masih terasa di sini
Gelombang laut pun masih cukup tinggi
Berkejar-kejaran indah sekali
Anginpun semilir spoi-spoi
Meski pelan tapi pasti
Menggerakkan kehidupan di bumi
Burung bernyanyi, ikan pun menari-nari
Dan Aku tak pernah merasa sendiri
Kerna geloramu tersisa di sini
Di hati
Memberikan energy sepanjang hari
Di sana aku berharap geloramu lebih membahana
Memenuhi jagat raya
Menggetarkan dunia menyebar jutaan makna
Mencerahkan mata dunia
Menjadi damai dan lebih sejahtera
8. Model Definisi, Deskripsi, Kesan,
Penghayatan, dan Pesan
Model ini merupakan gabungan dari
definisi, deskripsi, kesan dan pesan. Berikut ini merupakan contoh puisi yang
menggunakan model tersebut.
Kerinduanku Padamu
Rinduku padamu
Adalah rindu pagi kepada mentari
Selalu setia dan berseri-seri
Rinduku padamu
Adalah rindu bulan kepada bintang
Selalu indah dan penuh pesona
Rinduku padamu
Adalah rindu embun pada melati
Selalu segar dan
menebarkan wangi
Rinduku padamu
Adalah rindu laut kepada pantai
Tak kan pernah surut dan selalu abadi
Kerna kau adalah energy
Yang menggerakkan pikiran dan hati
Yang selalu memberikan inspirasi
Aku tak peduli kini atau nanti
Di sana atau di sini
Bagiku kau adalah dewa yang mengidupkan jiwa ini
JIka puisi anda sudah siap dan tidak punya webiste… silahkan posting saja puisi anda di www.puisi.co . Disitu bisa posting puisi kesukaan anda… Disitu juga menjadi komunitas para satra di Indonesia…
ReplyDelete