Friday, July 19, 2013

Cara Menulis Puisi



BEBERAPA MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
Umi Salamah


Abstrak
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas terdapat kompetensi dasar menulis puisi. Dalam beberapa pengamatan yang dilakukan, yang paling mendasar untuk dikembangkan adalah bagaimana cara menulis puisi. Tulisan ini hendak membahas model-model pembelajaran menulis puisi yang terdiri atas model: definisi, nama, deskripsi, kesan, pesan, dan copy master.

Kata Kunci: Pembelajaran, Menulis Puisi


Sering guru membelajarkan siswa menulis puisi justru dengan menjelaskan teori puisi. Kalau ada guru yang sedikit kreatif, mereka membelajarkan menulis puisi kepada siswa dengan mengajak siswanya keluar kelas—misalnya dalam bentuk mengamati pemandangan alam, tingkah laku orang, objek tertentu—untuk mendapatkan inspirasi puisi yang akan ditulis.  Setelah itu, siswa diminta untuk menulis puisi. Bagaimana cara menulis puisi, diserahkan kepada siswa. Dengan model pembelajaran semacam ini, besar kemungkinan terjadi, siswa tidak mengetahui bagaimana langkah konkret menulis puisi atau contoh langkah yang harus ditempuh dalam menulis puisi.


 


Cara menulis puisi memang merupakan hak penyair. Masing-masing penyair mempunyai langkah dan cara menulis puisi. Meskipun demikian, dari puisi-puisi yang telah ditulis penyair, ada beberapa pola yang bisa dibelajarkan kepada siswa. Tulisan ini hendak memberikan secara singkat beberapa model pembelajaran menulis puisi.

1.  Model Definisi
Model definisi adalah model menulis puisi dengan memberi definisi atau arti terahadap sesuatu. Kata kunci yang biasanya digunakan yaitu adalah. Siswa diajak untuk menentukan terlebih dahulu kata yang akan didefinisikan. Langkah berikutnya siswa mendefinisikan kata itu dalam beberapa definisi. Setelah itu, siswa diminta untuk menambah definisinya menjadi definisi yang bisa direnungkan atau mengandung pesan. Terakhir, siswa mencoba untuk memperindah bunyi definisi menjadi puisi. Berikut ini akan diberikan contoh menulis puisi dengan model ini.

Langkah 1

Siswa diminta untuk memilih kata yang akan didefinisikan. Sebagai contoh kata yang didefinisikan adalah putih.

Langkah 2
Siswa mendefinisikan kata itu dalam beberapa definisi.

Putih
Putih adalah bening
Putih adalah bersih
Putih adalah suci
Putih adalah cinta

Langkah 3
Siswa diminta untuk menambah definisinya menjadi definisi yang bisa direnungkan atau mengandung pesan

Putih

Putih adalah bening bola matamu, dengan cara sama menatapku
Putih adalah bersih hatimu, tak pernah ada dendam walau muka penuh luka
Putih adalah suci pribadimu, yang selalu menjaga hati dari nafsu
Putih adalah pengabdianku, hormatku, dan kasih sayangku padamu Ibu


Langkah 4
Siswa mencoba untuk memperindah bunyi definisi menjadi puisi.

Putih adalah bening bola matamu, dengan cara sama menatapku
Yang senantiasa teduh meredam gejolak emosiku
Yang senantiasa sejuk menyegarkan kegelisahanku
Yang senantiasa setia setiap aku memerlukanmu

Putih adalah bersih hatimu, tak pernah ada dendam walau muka penuh luka
Yang tiada kehabisan kata untuk bercerita
Yang tiada beban untuk memaafkan
Yang  selalu sayang sepanjang zaman

Putih adalah suci pribadimu,  yang  selalu menjaga hati dari nafsu
Yang senantiasa memberi tanpa meminta kembali
Yang senantiasa menerima dengan tangan terbuka
Yang senantiasa menjaga walau raga tanpa daya

Putih adalah pengabdianku, hormatku, dan kasih sayangku padamu Ibu
Yang berusaha meringankan beban kehidupan
Yang sekuat tenaga memberikan senyum dan harapan
Yang menyayangi saat engkau kesepian



Sekarang cobalah Anda membuat puisi  dengan model definisi seperti contoh di atas!
…………………….adalah………….
…………………….adalah………….
…………………….adalah………….


2.  Model Nama
Model nama adalah cara menulis puisi dengan bantuan nama tertentu untuk menulis puisi. Setelah puisi ini jadi, huruf pertama puisi ini bisa dibaca sebagai nama sesuatu. Langkahnya adalah dengan menentukan terlebih dahulu nama yang akan digunakan untuk menulis puisi. Langkah berikutnya, menuliskan nama itu berjajar dari atas ke bawah. Dari awal huruf itu, kita mengembangkan menjadi sebuah puisi.

Langkah 1
menentukan terlebih dahulu nama, misalnya ODE

Langkah 2
Menuliskan nama berjajar dari atas ke bawah.

O
D
E

Langkah 3
mengembangkan menjadi sebuah puisi
Oh, siapakah yang berdiri di sana
Dengan wajah seakan tanpa dosa
Entah dengan cara bagaimana aku dapat mengenalnya

Siapa nama Anda atau ingtlah nama orang-orang yang berkesan di hati Anda? Cobalah Anda tulis nama itu menjadi puisi!
Misalnya nama Anda Umi Salamah
                                        U………………………
                                        M........................
I………………………

Untuk apa berpangku tangan dan berkeluh kesah
Marilah kita capai mimpi ini dengan senyum dan perjuangan
Indah, bahagia, dan mulia itulah yang akan kita dapatkan

Saling sayang dan saling sapa antarsesama
Alangkah indahnya persahabatan
Lalu apa yang kalian pikirkan
Ayo kita singkirkan kemalasan
Menuju masa depan penuh harapan
Andai semua mau melakukan
Hati siapa yang tidak akan senang

3.    Deskripsi
Model deskprisi adalah model menulis puisi dengan menggambarkan  atau melukiskan tempat, suasana, warna, bentuk, tingkah laku, waktu, peristiwa, dan watak. Langkahnya adalah sebagai berikut.
  • Tentukan terlebih dahulu hal yang ingin Anda deskripsikan/gambarkan. Misalnya, suatu tempat wisata!
  • Buatlah deskripsi tersebut menjadi bahasa yang lebih puitis!
Berikut ini diberikan contoh-contoh puisi yang disusun berdasarkan deskripsi
Kebersamaan di Kebun Teh
Di tengah hamparan kebun teh
banyak bisikkan kata
Mengalun bersama angin
Semilir hijaunya daun
Aroma kebersamaan mulai terasa
Keindahan alam sungguh menyenangkan
Membuat aku merasa nyaman
Banyak angin yang berhembusan
Yang membuatku melepas semua kelelahan
                                                    
Saat embun masih terlihat berkepul
Kami mulai berkumpul
Canda dan tawa mulai terdengar
Tak peduli siapapun yang berada di sekitar
                                                 
Kicauan burung yang merdu
Seakan menambah kesyaduhan disaat itu
Kebersamaan yang aku alami
Sungguh sangat menyenangkan hati    
                   
Dalam hati kecilku
Teru ntai kata yang tak bisa aku ukirkan
Selain berterima kasih pada-Mu


4.  Kesan
Model kesan adalah model menulis puisi dengan menuliskan kesan terhadap sesuatu. Kesan yang dimaksud adalah menakutkan, bahagia, suka, benci, gemas, dan lain sebagainya. Langkahnya adalah menentukan terlebih dahulu kesan yang ingin diciptakan. Kemudian menentukan suasana yang mendukung kesan tersebut.

KAMAR
(Sapardi Djoko Damono)

Ketika kumasuki kamar ini
Pasti dikenalnya kembali aku
Suara langkahku, nafasku
Dan ujung-ujung jari yang dulu menyentuhnya

Dan kali ini – pertemuan ini
Tanpa jam dinding
Bgitu saja di suatu sore hari
Sewaktu percakapan tak diperlukan lagi

Tanpa engah-engahan pendek
Tanpa “malam begitu cepat lalu!”
Dan kulihat bibir-bibirnya sembilu
Menoreh kenanganku



5, Deskripsi dan Kesan

Model deskripsi dan kesan adalah model menulis puisi dengan menggabungkan antara gambaran terhadap sesuatu dengan kesan terhadap apa yang digambarkan itu. Berikut ini akan diberikan contoh gabungan antara deskripsi dan kesan.


KENANGAN KEBUN TEH YANG SEJUK DAN INDAH
Aku menatap hamparan bebas nan hijau
Di desa yang indah bagaikan mawar ditabur salju
Tebar pesona disetiap sudut-sudut kaki gunung
Sapaan angin dikeramaian mengusik  sang senja
Deraian sinyal-sinyal mulut insani menganga luas
Terlepaskan jua sorak-sorai hati terpendam
Sedikit merasa lelah dalam raga
Bersandar pada pohon menjulang tinggi
Melepas penat serta dahaga
Jam melirik fungsi angka dua belas
Mengingatkan kesudahan perjalanan itu
Pulang  menuju gubuk berpetak
Melewati jalan setapak melangkah kaki
Roda jalan membawa mimpi tak terlukis
Takkan terlupakan masa ini penuh kenangan
Saat mata menembus pekarangan
Kenangan kebun teh yang  sejuk dan indah

6. Pesan
Model pesan adalah model menulis puisi dengan menuliskan pesan penyairnya. Pesan apa yang hnedak disampaikan? Langkahnya adalah dengan menentukan pesan apa yang akan disampaikan. Pesan ini diubah menjadi bahasa puitis. Berikut ini contoh puisi model ini.
Kepada Penyair
(A. Mustofa Bisri)

Berhentilah menyanyi sendu
Tak menentu
Tentang gunung-gunung dan batu
Mega-mega dan awan kelabu
Tentang bulan yang gagu
Dan wanita yang bernafsu

Berhentilah bersembunyi
Dalam simbol-simbol banci

Berhentilah menganyam-anyam maya
Mengindah-indahkan cinta
Membesarbesarkan rindu
Berhentilah menyia-nyiakan daya
Memburu orgasme dengan tangan kelu
Berhentilah menjelajah lembah-lembah
Degan angan tanpa arah

Tengoklah kanan-kirimu
Lihatlah kelemahan di mana-mana
Membuat lelap dan kalap siapa saja
Lihatlah kekalapan dan kelelapan merajalela
Membabat segalanya
Lihatlah segalanya semena-mena
Mengroyok dan membiarkan nurani tak berdaya

Bangunlah
Asahlah huruf-hurufmu
Celupkan baris-baris sajakmu
Dalam cahya dzikir dan doa
Lalu tembakkan kebenaran
Dan biarkan Maha Benar
Yang menghajar kepongahan gelap
Dengan mahacahyaNya

Ibu
(Umi Salamah)
Anakku,
Pada suatu saat nanti,
ketika kamu menyadari
bahwa aku telah menjadi sangat tua,
cobalah berlaku sabar kepadaku,
dan cobalah mengerti aku…

Jika banyak makanan yang tercecer dikala aku makan…
Jika aku mendapat kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri… sabarlah !
Kenanglah saat-saat di mana aku meluangkan waktuku untuk mengajarimu, ketika kau masih kecil…

Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali, janganlah menghentikanku …dengarlah aku !
Ketika kau kecil, kau selalu memintaku membacakan cerita yang sama berulang-ulang, dari malam yang satu ke malam yang lain, hingga kau tertidur. Aku lakukan itu untukmu, nak… !

Anakku,
Aku mengajarimu banyak hal.
Cara makan yang baik,
Cara berpakaian yang baik,
Berperilaku yang baik,
Bagaimana menghadapi problem
dalam kehidupan…

Jika kadang aku menjadi pelupa dan aku tidak dapat mengerti dan mengikuti pembicaraan, beri aku waktu untuk mengingat.
Jika aku gagal melakukannya, janganlah memarahiku.
Karena yang penting bagiku adalah….aku dapat bersamamu dan dapat berbicara denganmu…

Bantulah aku dengan cara yang sama ketika aku merengkuhmu dalam tanganku, mengajarimu melakukan langkah-langkah pertamamu
Kau tak usah merasa sedih, melihat kondisiku dan usiaku yang semakin tua.
Kau harus ada di dekatku, mencoba mengerti aku bahwa hidupku adalah bagimu, bagi kesuksesanmu, seperti apa yang kulakukan pada saat kau lahir dahulu...

Anakku,…
Bantulah aku untuk berjalan, bantulah aku pada akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran.
Satu hal yang membuatku harus berterima kasih padamu,
bukan karena harta & jabatanmu…
tetapi,…adalah…karena
senyum dan kecintaanmu padaku...

Sungguh kami sangat mencintaimu. …anakku,
Sejak kamu kecil, hingga kamu dewasa nanti,
kami tak akan pernah berhenti untuk berdo’a
demi kesuksesanmu…
“…Ya Allah Yang Maha Pengasih,
Sayangilah buah hatiku, tuntunlah langkah kakinya
agar ia selalu berada di jalanMu yang lurus,
jalan yang Engkau ridhai…
bukan jalan yang Engkau murkai..
…amien...”


7. Impresi/Penghayatan
Menulis puisi dengan impresi adalah model menulis puisi dengan terlebih dahulu mendeskripsikan benda, tingkah laku, suasana, atau gejala. Puisi ini ditambah penghayatan penulisnya. Berikut ini contoh puisi model ini.
Mentari Pagi

Pagi ini cayamu cerah sekali
Meski tak sedahsyat topan dan tsunami
Geloramu masih terasa di sini
Gelombang laut pun masih cukup tinggi
Berkejar-kejaran indah sekali
Anginpun semilir spoi-spoi
Meski pelan tapi pasti
Menggerakkan kehidupan di bumi

Burung bernyanyi, ikan pun menari-nari
Dan Aku tak pernah merasa sendiri
Kerna geloramu tersisa di sini
Di hati
Memberikan energy sepanjang hari

Di sana aku berharap geloramu lebih membahana
Memenuhi jagat raya
Menggetarkan dunia menyebar jutaan makna
Mencerahkan mata dunia
Menjadi damai dan lebih sejahtera





8. Model Definisi, Deskripsi, Kesan, Penghayatan, dan Pesan
Model ini merupakan gabungan dari definisi, deskripsi, kesan dan pesan. Berikut ini merupakan contoh puisi yang menggunakan model tersebut.


Kerinduanku Padamu

Rinduku padamu
Adalah rindu pagi kepada mentari
Selalu setia dan berseri-seri

Rinduku padamu
Adalah rindu bulan kepada bintang
Selalu indah dan penuh pesona

Rinduku padamu
Adalah rindu embun pada melati
Selalu segar  dan menebarkan wangi

Rinduku padamu
Adalah rindu laut kepada pantai
Tak kan pernah surut dan selalu abadi

Kerna kau adalah energy
Yang menggerakkan pikiran dan hati
Yang selalu memberikan inspirasi
Aku tak peduli kini atau nanti
Di sana atau di sini
Bagiku kau adalah dewa yang mengidupkan jiwa ini

1 comment:

  1. JIka puisi anda sudah siap dan tidak punya webiste… silahkan posting saja puisi anda di www.puisi.co . Disitu bisa posting puisi kesukaan anda… Disitu juga menjadi komunitas para satra di Indonesia…

    ReplyDelete