Oleh
Umi Salamah
Ketua
Prodi JPBSI IKIP Budi Utomo dan Dosen Universitas Brawijaya Malang
Banyak hikmah dan mafaat di dalam perintah puasa bulan
Ramadhan. Selain sebagai cara untuk membangun karakter manusia menjadi lebih
baik, jujur, disiplin, sungguh-sungguh, syukur nikmat, dan peka terhadap
penderitaan orang lain, puasa Ramadhan juga melatih kita mengendalikan diri
dari nafsu yang berlebihan baik nafsu dari perut maupun dari kemaluan. Oleh
karena itu puasa Ramadhan juga bermanfaat untuk menguatkan jiwa dan raga.
Puasa Ramadhan sebagai cara untuk
menguatkan jiwa. Nafsu merupakan pendorong bagi manusia untuk
melakukan sesuatu. Akan tetapi orang yang hidupnya didominasi oleh nafsu, akan
selalu menuruti apapun yang menjadi keinginannya meskipun keinginan itu adalah
bathil dan merugikan orang lain. Manusia
yang kalah dalam mengendalikan nafsu, akan mengalihkan penuhanannya dari Allah SWT
kepada nafsu yang cenderung mengarahkan pada kesesatan. Jika nafsu menguasai
manusia, akan menimbulkan perilaku yang merugikan masyarakat, seperti syirik, korupsi,
manipulasi, kekerasan, penipuan, perusakan sumber daya alam, dan penyimpangan
moral lainnya. Oleh karena itulah, melalui puasa Ramadhan, Allah memerintahkan kepada
orang-orang beriman untuk mengendalikan nafsunya, bukan membunuh nafsu yang
membuat kita tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu yang bersifat duniawi.
Pengendalian diri terhadap nafsu bagi manusia merupakan
masalah yang sangat penting. Orang yang berhasil mengendalikan diri dari
nafsunya, hidupnya akan tenang, tentram, damai, sejahtera, bahagia, dan selamat
dunia dan akhirat, serta selalu bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Ibadah
puasa yang dilaksanakan dengan baik dan benar akan membuat manusia berhasil
mengendalikan nafsunya yang membuat jiwanya menjadi kuat. Bahkan manusia akan
memperoleh derajat tinggi yang segala doanya akan dikabulkan oleh Allah SWT,
sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Ada tiga golongan orang yang tidak
ditolak doa mereka, yaitu doa pemimpin yang adil, doa orang yang berpuasa
hingga berbuka, dan doa orang yang dizalimi. Allah SWT mengangkat doanya ke atas dan dibuka baginya pintu-pintu langit, (HR. Ahmad, At Tirmidzi dan Ibnu Mjjah.
Puasa
Ramadhan sebagai cara untuk menyehatkan badan. Puasa Ramadhan yang dilaksanakan
dengan baik dan benar akan memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan
jasmani. Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh Rasulullah SAW, tetapi juga sudah
dibuktikan oleh para dokter dan ahli-ahli kesehatan dunia yang tidak perlu diragukan
lagi. Mereka berkesimpulan bahwa pada saat-saat tertentu, perut memang harus
diistirahatkan dari bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga mesin
harus diistirahatkan. Menurut Islam yang sudah dibuktikan oleh para ahli di
bidang kesehatan, bahwa isi perut yang sehat harus dibagi menjadi tiga,
sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk udara. Dengan
puasa, komposisi isi perut menjadi teratur, sehingga berbagai penyakit dapat
dicegah. Selain itu, dengan puasa secara benar, kita akan menghindari makanan
yang haram, baik haram asal-usulnya maupun haram wujudnya. Dengan berpuasa
badan menjadi sehat dan kuat, sehingga ibadah kepada Allah dapat dilakukan dengan
maksimal. Inilah hikmah puasa yang sangat besar, yang tujuan utamanya ialah
menentang segala macam yang tidak baik, kemaksiatan dan kemungkaran. Juga untuk
mematahkan kehendak nafsu agar jiwa menjadi kuat untuk melaksanakan ketaqwaan
kepada Allah SWT.
No comments:
Post a Comment